Sunday, March 25, 2012

Artist Talk: Rembang dalam memori Octo Cornelius


*****


Octo Cornelius merupakan seorang pemuda perantau asal Rembang yang sedang menggelar pameran di LIR Space pada 9-25 maret 2012. Dalam acara artis talk, Octo mencoba menceritakan tentang Rembang, memori-memori yang membekas dan proses kreatif dalam membuat karya-karyanya. Octo memiliki kedekatan emosional terhadap Rembang. Menurut Kuntowijoyo merupakan salah satu syarat dalam melakukan sebuah riset.

Sebelum membuat karya-karyanya, Octo melakukan riset dengan menyisir kota Rembang dari sebelah timur ke barat dan bagian selatan. Hasil risetnya kemudian diolah pada media kayu. Dalam catatan Octo, Kincir angin yang menjadi salah satu karyanya berasal dari kisah para petani garam yang memanfaatkan kincir tersebut untuk memompa air agar garam bisa segera dipanen. Hutan yang gundul di Rembang dan teko yang menggambarkan kesan kekeluargaan.


Wilayah perkampungan Octo di Rembang hampir semuanya merupakan tukang kayu sehingga memudahkan Octo dalam mencari bahan baku dalam pembuatan karya pamerannya. “Kayu yang saya gunakan ini 90% berasal dari Rembang” tutur Octo. Kayu-kayu bekas terbakar atau yang sudah dimakan rayap juga dimanfaatkan Octo. “Sebenarnya kayu yang dimakan rayap itu masih bisa digunakan asalkan di dalamnya masih kuat dan kayu tidak boleh lembab” jelas Octo.

Selain memanfaatkan kayu, Octo memanfaatkan buah Kawista yang berasal dari Rembang. Buah Kawista ini yang menjadi cikal bakal terciptanya karakter Awi dalam pamerannya. “Awi berarti kayu” terang octo. Selain itu Octo membuat beberapa karakter Awi yang diberikan kepada teman-teman seniman untuk direspon salah satunya ada Wulang Sunu yang diminta merespon Awi.

Projek tentang Rembang yang dilakukan Octo merupakan projek panjang dan tidak akan berhenti. “Masih banyak yang belum digali namun secara pameran saya sudah puas” terang Octo. Ini merupakan pameran tunggal kedua Octo dan pameran ini merupakan pijakan Octo dalam berkarya. Mengutip kata-kata yang sering terucap dari mulut Octo, “Ikhlas dalam berkarya”

*****



*****









*****

Foto oleh Dito Yuwono tulisan oleh Dimaz Maulana


No comments: