*****
Tote Em All: Sebuah Pengantar Instan
Ketika Ican Harem datang kepada
kami dan menawarkan sebuah ide pameran yang hanya berlangsung sehari saja,
berbagai pertanyaan timbul sebagai respon ide tersebut. Kenapa hanya satu
hari? Kenapa tote bag? Seperti apa bentuk
pamerannya?
Bagi Ican, sebuah pameran adalah
tentang pembukaannya semata. Ibaratnya sebuah prosesi pernikahan, pameran
baginya adalah proses yang disiapkan berbulan-bulan dan hanya akan dinikmati
selama beberapa jam dalam resepsinya. Baginya, mengapa tidak membuat pameran
yang hanya berlangsung pembukaannya saja lalu bisa dilupakan begitu saja.
Selain itu, Ican juga mencoba
mengkritik gaya hidup pasar yang serba instan. Produk dan merek-merek baru
bermunculan dengan cepat, dikenal segera setelah melalui masa penetrasi pasar,
dan menghilang secepat kemunculannya. Isu-isu, merek, produk, dan kehidupan pun
berjalan secepat gerakan lini masa.
Di sisi lain, ia seperti
membangun sebuah ironi dengan menawarkan pameran artist merchandise yang
dikemas dengan semangat perlawanan atas budaya konsumerisme dan kecepatan laju
pasar. Artist merchandise yang berupa tote bag ini merupakan hasil
kolaborasinya dengan Gitcha, sedangkan emblem yang juga berfungsi sebagai label
produknya merupakan respon dari beberapa street artist Yogyakarta seperti Rolly
Love Hate Love, Gandi, Here Here, Yudha Matirasa, dan lain-lain.
Dalam prosesnya, berbagai
pertimbangan dan penyesuaian dilakukan untuk kenyamanan kedua belah pihak.
Entah disadari atau tidak, Ican Harem yang lekat dengan imagenya sebagai
frontman band eksperimental metal Cangkang Serigala memang sedikit kontras
dengan image Lir selama ini. Adalah sebuah proses yang menyenangkan dalam
menentukan irisan yang pas bagi kedua belah pihak.
Dalam pameran ini, Ican Harem
seperti ditarik masuk ke sebuah dunia yang lebih quirky dan 'manis'. Alih-alih mengadakan live music di halaman
belakang, kami sepakat untuk menggantinya dengan live sewing bersama Kiky
"Hello Bleu" beserta mesin jahitnya yang dinamakan Ahmad. Selain itu,
Ican akan mengajak beberapa pengunjung untuk merespon kardus-kardus pizza
kemasan tote bag-nya dan melakukan live drawing. Sekali ini, pembukaan pameran
diadakan tanpa hura-hura dan memang dimaksudkan untuk menghilang begitu saja,
produknya dibuat untuk segera habis dan dilupakan, diluncurkan untuk dimatikan.
Maka selamat menikmati dan
menjadi bagian dari sejarah instan yang dibangunnya!
(Mira Asriningtyas - Lir Space)
*****
*****
No comments:
Post a Comment